PROXIMATE
ANALYSIS AND FEED PLANTS SPECIES OF PRIMATES IN BALI BARAT NATIONAL PARK
Elsa Lisanti*
dan Refirman Dj.**, Agus Trianto, Arief Septiyono, Lidya Stephani, Nurhayati, Rodhiah
Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
Jl. Pemuda 10, Rawamangun Jakarta13220. Telp/Fax (021)4894909
*email : elsa_lisanti@yahoo.com
**email : refirmandj@yahoo.co.id
Abstract
This research
was aimed at studying proximate analysis and feed plants species of primates in
Bali Barat National Park. This research was conducted on May, 1st-
2nd 2011 which used descriptive method with purposive
sampling, broad survey to know feed plants species of primates along Tegal
Bunder, Puri Agung Negara Forest and Teluk Terima and literature study to know
the proximate analysis. There are two species
of primates in Bali Barat National Park, Ebony Leaf Monkey (Trachypithecus auratus) and Long-tailed macaque
(Macaca fascicularis). Feeds that were found were 20 plants species, 9 of 20
plants found in plants eaten by the primates observed. The result of proximate
analysis show that primates food plants generally contain water.
Keywords : Bali
Barat National Park, feed plants, primates, proximate analysis
ANALISIS PROKSIMAT DAN JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKAN PRIMATA
DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)
Elsa Lisanti*
dan Refirman Dj.**,Agus Trianto, Arief Septiyono, Rodhiah, Lidya
Stephani, Nurhayati
Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
Jl. Pemuda 10, Rawamangun Jakarta13220. Telp/Fax (021)4894909
*email : elsa_lisanti@yahoo.com
**email : refirmandj@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui analisis proksimat dan jens-jenis tumbuhan pakan
primata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Penelitan ini dilakukan pada
tanggal 1 dan 2 Mei 2011 dengan menggunakan metode deskriptif teknik purposive
sampling, teknik jalur untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan pakan primata di Hutan Tegal Bunder, Hutan
Teluk Terima dan Hutan Puri Agung serta
studi literatur untuk mengetahui kandungan nutrisi dari jenis-jenis tumbuhan
pakan primata. Terdapat dua jenis primata yang ditemukan di TNBB yaitu
lutung (Trachypithecus auratus)
dan monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis). Jenis-jenis tumbuhan pakan primata yang ditemukan sebanyak
20 jenis dengan 9 jenis tumbuhan yang secara langsung dilihat oleh peneliti
dimakan oleh primata. Dari hasil analisis proksimat yang diperoleh,
kandungan nutrisi yang paling banyak terdapat pada tumbuhan pakan yang dimakan
oleh primata umumnya mengandung air.
Kata
kunci : Analisis proksimat, primata, tumbuhan pakan, Taman Nasional Bali Barat
PENDAHULUAN
Taman Nasional Bali Barat (TNBB)
memiliki ekosistem yang lengkap dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu fauna endemik di TNBB yang
mendapat cukup banyak perhatian karena peranannya yang sangat penting adalah
primata.
Primata adalah salah satu kelompok
satwa liar yang merupakan bagian dari keanekaragaman satwa liar yang dimiliki
TNBB. Terdapat dua jenis primata di TNBB yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan lutung
(Trachypithecus auratus) (Anonim, 2007). Primata termasuk dalam kelompok satwa liar
yang memiliki peranan penting dalam menyebarkan biji. Hal
ini karena primata merupakan salah satu hewan yang memakan banyak jenis tumbuhan.
Bagian yang dimakan dari tumbuhan pakannya juga beragam diantaranya daun, buah,
pucuk atau tunas dan getah.
Dari
keragaman tumbuhan dan variasi bagian tumbuhan pakan yang dimakan tersebut, maka
ingin diketahui variasi kandungan nutrisi yang terkandung dalam setiap tumbuhan
pakan primata. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan primata adalah dengan
analisis proksimat. Untuk data kandungan nutrisi pakan primata
dilakukan dengan studi
literatur. Namun bila kandungan bahan pakan tersebut tidak terdapat pada
literatur, maka perlu dilakukan analisa proksimat untuk dapat mengetahui
kandungan gizi dalam bahan pakan tersebut (Ekasari, 2009). Dengan diketahuinya jenis-jenis dan kandungan nutrisi tumbuhan pakan alami primata maka dapat
diketahui karakteristik pakan primata dilihat dari kandungan nutrisi di
dalamnya. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi data penting dalam melakukan
penelitian tingkat lanjut.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-2 Mei 2011 di sekitar wilayah Tegal
Bundar,
Teluk Terima, dan Hutan Puri Agung, TNBB. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik purposive sampling
dan
teknik jalur.
Data yang dikumpulkan berupa jenis primata yang dijumpai, jenis-jenis tumbuhan
yang dimakan primata, dan bagian-bagian tumbuhan yang dimakan oleh primata.
Untuk dapat mengetahui kandungan nutrisi pakan yang dimakan primata dapat
diperoleh dari analisis proksimat dengan melakukan studi literatur. Data tumbuhan pakan diperoleh berdasarkan hasil pengamatan
langsung dan dari wawancara dengan masyarakat lokal.
HASIL
Tabel
1. Lokasi dan Jumlah Kelompok
Primata yang Ditemukan di TNBB
Lokasi
|
Jenis primata
|
Jumlah kelompok
|
Tegal Bunder
|
Macaca fascicularis
|
3
|
Trachypithecus auratus
|
2
|
|
Hutan Puri Agung
|
Macaca fascicularis
|
1
|
Trachypithecus auratus
|
1
|
|
Teluk Terima
|
Macaca fascicularis
|
2
|
Jenis
primata yang ditemukan


Gambar 1. Trachypithecus
auratus


Gambar 2. Macaca
fascicularis
Tabel 2. Jenis dan Bagian Tumbuhan Pakan Trachypithecus
auratus
Spesies Tumbuhan
|
Bagian tumbuhan
yang dimakan
|
Sumber lokasi
|
Sumber Informasi
|
|
Nama daerah
|
Nama ilmiah
|
|||
Asem
|
Tamarindus indica
|
daun muda
|
Hutan Tegal Bundar
|
TP
|
Intaran
|
Azadirachta
indica
|
buah
|
Hutan Tegal Bundar
|
LM
|
Kapuk
|
Ceiba pentandra
|
daun
|
Hutan Tegal Bundar
|
TP
|
Kemloko
|
Phylantus emblica
|
daun
|
Hutan Puri Agung
|
TP
|
Kendal
|
Cordia
dichotoma
|
daun muda
|
Hutan Tegal Bundar
|
LM
|
Santen
|
Lannea
corlomandelica
|
daun muda
|
Hutan Tegal Bundar
|
TP
|
Sonokeling
|
Dalbergia latifolia
|
daun muda
|
Hutan Tegal Bundar
|
TP
|
Talok
|
Grewia koordersiana
|
buah
|
Hutan Tegal Bundar
|
LM
|
Trenggulun
|
Protium javanicum
|
buah
|
Hutan Tegal Bundar
|
LM
|
Walikukun
|
Schoutenia ovata
|
buah
|
Hutan Tegal Bundar
|
LM
|
Keterangan: TP = temuan peneliti LM = laporan masyarakat
Tabel 3. Jenis dan Bagian Tumbuhan Pakan Macaca fascicularis
Spesies Tumbuhan
|
Bagian yang dimakan
|
Sumber Lokasi
|
Sumber Informasi
|
|
Nama Daerah
|
Nama Ilmiah
|
|||
Akasia
|
Acacia sp.
|
Buah
|
Hutan Puri Agung
|
TP
|
Asem
|
Tamarindus indica
|
Daun
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Flamboyan
|
Delonix regia
|
Daun
|
Hutan Puri Agung
|
TP
|
Intaran
|
Azadirachta indica
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Klampok
|
Eugenia javanica
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Kalak
|
Cyathocalyx
sumatranus
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Kapasan
|
Thespesia lampas
|
kulit batang
|
Teluk terima
|
TP
|
Kemloko
|
Phylantus emblica
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
TP
|
Kendal
|
Cordia dichotoma
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Kengkeng
|
Melia sp.
|
kulit batang
|
Teluk terima
|
TP
|
Kepuh
|
Sterculia foetida
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Lempeni
|
Ardisia humilis
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Santen
|
Lannea
corlomandelica
|
Getah
|
Hutan Puri Agung
dan Tegal Bunder
|
TP
|
Sawo Kecik
|
Manilkara kauki
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
TP
|
Sirsak
|
Annona muricata
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Sonokeling
|
Dalbergia latifolia
|
Buah
|
Tegal Bunder
|
LM
|
Talok
|
Grewia koordesiana
|
Daun
|
Teluk terima
|
TP
|
Keterangan: TP = temuan peneliti LM = laporan masyarakat
Tabel
4. Analisis Proksimat Jenis-jenis Tumbuhan Pakan
Jenis
tumbuhan
|
kadar air
(%)
|
Abu
(%)
|
Protein
(%)
|
Serat kasar
(%)
|
Lemak
(%)
|
BETN
(%)
|
Sawo Kecik (Manilkara
kauki)1
|
75
|
0,4
|
0,5
|
1,6
|
1,1
|
21,4
|
Kemloko (Phyllantus
emblica)2
|
13
|
3,72
|
3,2
|
18,8
|
0,65
|
42,45
|
Akasia (Acacia sp. )3
|
15
|
-
|
7,1
|
-
|
1,9
|
-
|
Talok (Grewia koordersiana)4
|
77,8
|
1,14
|
0,384
|
4,6
|
1,56
|
17,9
|
Asem (Tamarindus indica )5
|
17,8
|
2.6
|
2
|
2,9
|
0,6
|
41,1
|
Kapasan (Thespesia lampas)6
|
77.4
|
3.79
|
2.53
|
5.57
|
0.01
|
-
|
1 Eko Budi Bowo
Leksono. Kajian Umur Simpan Sawo Sukatali
STI pada Penyimpanan Suhu Dingin. 2008.
2 K. R. Anilakumar,
N. S Nagaraj. Reduction of
hexachlorocyclohexane-induced oxidative and cytoxity in rat liver by Emblica officinalis Gaertn. India
: Biochemistry and Nutrition Dicipline, Defence Food Research Laboratory. 2006.
3 Wikipedian
4 Dewi Berlian. Buah Talok, Si Kecil manis yang bermanfaat. http://mama-ibuindonesia.blogspot.com/2011/02/buah-talok-si-kecil-manis-yang.html.
(12 Mei 2011).
5 Titut Yulistyarini,
Esti Endah Ariyanti dan Nina Dwi Yulia. 2000. Jenis-jenis Tanaman Buah Yang
Bermanfaat Untuk Usaha Konservasi Lahan Kering. Prosiding Seminar Hari Cinta
Puspa dan Satwa Nasional.
6 RB. Ach. Murtada, Djuwantoko, Kustono. Analisis Proksimat Pakan Kijang (Muntiacus muntjac Zimmermann) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Program
Studi Ilmu Kehutanan Pascasarjana UGM. Agrosains 2002.
PEMBAHASAN
Di kawasan Taman Nasional Bali Barat dapat dijumpai 2 (dua) jenis primata
yaitu monyet ekor panjang
(Macaca fascicularis) dan lutung (Trachypithecus auratus)
(Anonim, 2007). Dari hasil pengamatan, jenis primata yang ditemukan di TNBB adalah
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
dan lutung (Trachypithecus auratus).
Penyebaran lutung (Trachypithecus auratus) di
TNBB diketahui
terdiri dari 40 group atau kelompok besar dan bisa dibagi menjadi 9 kawasan
sebaran yakni di Teluk Kelor, Teluk Brumbun, Sawo Murni Lampu erah, Prapat Agung , Tegal
Bunder, Sumber Rejo, Teluk Terima dan Gunung Klatakan (Anonim, 2007).
Dari hasil pengamatan, primata ditemukan di 3 tempat, yaitu di Tegal
Bunder, Hutan Puri Agung Negara dan di Teluk Terima. Hal
ini karena keterbatasan waktu penelitian sehingga daerah yang diteliti hanya 3 tempat tersebut
saja.
Jenis Pakan Primata
Pengamatan yang dilakukan selama dua hari menghasilkan 20 jenis tumbuhan
pakan primata yang terdiri dari 9 jenis tumbuhan yang terlihat langsung dimakan
oleh primata dan 11 tumbuhan yang dipastikan dimakan oleh primata berdasarkan
laporan masyarakat. Dari total 20 jenis tumbuhan pakan tersebut, terdapat beberapa
jenis tumbuhan yang dimakan oleh kedua primata yaitu Kapuk (Ceibapentandra), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Kemloko (Phylantus emblica), Santen (Lannea corlomandelica), Sawo kecik (Manilkara kauki) Talok (Grewia koordersiana), Flamboyan (Delonix regia),
dan Kengkeng (Melia sp.).
Bagian tumbuhan yang umum di makan oleh lutung adalah daun. Menurut
Supriatna dan Edy (2000), lutung memakan 50% berupa daun, 32%
buah, 13% bunga dan sisanya bagian dari tumbuhan atau serangga. Sementara itu, monyet ekor panjang lebih banyak memakan
buah. Monyet ekor panjang merupakan pemakan segala jenis
(omnivora) namun komposisinya lebih banyak buah-buahan (60%), selebihnya berupa
bunga, daun muda, biji, dan umbi
(Supriatna dan Edy, 2000). Hal ini dikarenakan banyak tumbuhan yang sedang berbuah di
sekitar area penelitian.
Kandungan
nutrisi pakan primata
Dari studi literatur hanya didapatkan kandungan nutrisi
dari 6 jenis tumbuhan pakan primata. Namun karena keterbatasan waktu, kandungan
nutrisi pada tumbuhan pakan yang belum diketahui dari studi literatur, tidak
dapat dianalisis di laboratorium.
Kandungan air pada sawo kecik sebanyak 75%, kemloko 13%, akasia 65,91%,
talok 77,8%,asem 17,8% dan kapasan 77,4%. Menurut Fortman et al. dalam Sari (2009), kebutuhan Macaca fascicularis akan air adalah 350-950 ml per hari. Sehingga
untuk memenuhi kebutuhan akan air per hari primata lebih banyak memakan buah
yang mengandung banyak air. Selain itu, primata lebih banyak membutuhkan air
dalam makanannya karena primata merupakan primata yang arboreal atau sebagian
besar aktivitasnya dilakukan di atas pohon dan sangat jarang turun ke tanah.
Air yang merupakan nutrisi penting bagi organisme termasuk primata lebih banyak
terdapat di daerah terestrial. Untuk itulah, primata yang hidupnya arboreal
lebih banyak memakan makanan yang mengandung air untuk memenuhi kebutuhannya
akan air.
Kadar abu dari sawo kecik sebesar 0,4%, kemloko
3,72%, talok 1,14%, asem 2,6%, dan kapasan 3,79%. Abu merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang terdapat
dalam bahan. Dengan perkataan lain, abu merupakan total mineral dalam pakan.
Kandungan
protein kasar dalam zat makanan monyet berkisar antara 15-20% (Inglis dalam Sari, 2009). Namun dari hasil
studi literatur didapatkan kadar protein pakan primata pada sawo kecik adalah
0,5% , kemloko 3,2% , akasia 26,5% , talok 0,384% , asem 2%, dan kapasan 2,53%.
Yang berarti kadar protein yang dimakan berkisar 0,384-26.5%. Hal ini mungkin
terjadi karena monyet membutuhkan kandungan lain dari tumbuhan yang dimakannya.
Protein
merupakan salah satu zat gizi yang sangat berperan penting bagi primata. Karena
protein memegang peranan penting dalam fungsi struktur dan fisik semua
organisme seperti perbaikan jaringan dan pemeliharaan tubuh, membentuk hormon
dan enzim, sebagai protein globular dalam tubuh, sebagai protein kolagen dalam
kulit dan membran, serat protein dalam otot dan jaringan otot.
Kebutuhan protein bagi primata sangat bervariasi berdasarkan stadia hidupnya.
Dimana pada stadia awal memerlukan kadar protein yang tinggi.
Kadar
serat kasar pada sawo kecik adalah 1,6%, kemloko 18,8%, talok 4,6 %, asem 2,9%, Kapasan
5,57%. Berdasarkan Inglis dalam Sari
(2009), zat makanan monyet terdiri dari 2,25-5,5% serat kasar. Pada kemloko didapatkan bahwa kandungan serat
kasar yang dikonsumsi primata jumlahnya jauh lebih besar dari jumlah serat
kasar yang dibutuhkan oleh primata berdasarkan penelitian Inglis dalam Sari (2009). Hal tersebut
dimungkinkan karena primata tersebut tidak mengambil kandungan serat kasar yang
dibutuhkan dari tumbuhan kemloko tetapi ada zat lain yang diambil dari kemloko.
Kadar
lemak yang terkandung pada tumbuhan pakan primata yaitu sawo kecik adalah 1,1%, kemloko 0,65%, akasia 1,9%,
talok 1,56 %, asem 0,6%, kapasan 0,01%. Dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi, sumber
air metabolik, insulator, sebagai pelindung organ, sebagai carrier vitamin, dan
bahan baku pembentukan hormon steroid. Sedangkan kadar BETN yang diperoleh
yaitu sawo kecik adalah 21,4%,
kemloko 42,45%, talok 17,9%, dan
asem 41,1%. Menurut
Suparjo (2010), BETN terdiri dari pati, gula, selulosa, hemiselulosa, dan
lignin. Pakan dengan BETN yang tinggi berarti pakan tersebut mudah dicerna dan
mengandung energi tinggi, hal tersebut sesuai dengan teori berdasarkan Tillman et al (1991) dalam Rasmada (2008) yang menyatakan bahwa BETN mengandung pati
yang mudah dicerna.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan diperoleh 20 jenis tumbuhan pakan primata, 9 jenis
dari 20 jenis tumbuhan pakan tersebut merupakan tumbuhan yang teramati langsung
sedang dimakan oleh primata, sedangkan sisanya merupakan hasil laporan
masyarakat.
Kandungan nutrisi tumbuhan pakan primata berdasarkan analisis proksimat
menunjukkan jumlah kandungan air, abu, serat kasar, protein, lemak, dan BETN.
Kandungan air merupakan nutrisi yang paling banyak terkandung pada setiap
tumbuhan pakan yang dikonsumsi oleh primata.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini dapat rampung tentunya dikarenakan banyak pihak yang turut
membantu di dalamnya. Ucapan terimakasih kami berikan kepada Ibu Elsa Lisanti,
M. Si dan Bapak Drs. Refirman Dj., M. Biomed selaku dosen pembimbing kami yang senantiasa
memberikan dukungan baik moril maupun materil. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Bli Dian (Boneng) yang telah setia menemani dalam setiap
perjalanan penelitian kami serta berbagai pihak yanng tidak bisa kami sebutkan
satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Taman Nasional Bali Barat. Http://www.tnbalibarat.com/Tentang
Kami _ Taman Nasional Bali Barat.html (28 Maret 2011).
Berlian, Dewi. 2011. Buah
Talok, Si Kecil manis yang bermanfaat.
http://mama-ibuindonesia.blogspot.com/2011/02/buah-talok-si-kecil-manis-yang.html.
(12 Mei 2011)
Leksono, Eko Budi Bowo. 2008. Kajian Umur Simpan Sawo
Sukatali ST1 Pada Penyimpanan Suhu Dingin. Skripsi.
Bogor: Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Murtada, RB. Ach., Djuwantoko,
Kustono. 2002. Analisis Proksimat Pakan
Kijang (Muntiacus muntjac Zimmermann) di
Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Program Studi Ilmu Kehutanan
Pascasarjana UGM. Agrosains
Rasmada, Sada. 2008. Analisis Kebutuhan Nutrien Dan Kecernaan
Pakan Pada Owa Jawa (Hylobates moloch) di Pusat Penyelamatan Satwa Gadog-Ciawi
Bogor. Skripsi. Program Studi
Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Suparjo. 2010. Analisis Bahan Pakan Secara Kimiawi:
Analisis Proksimat & Analisis Serat. Jambi: Laboratorium Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Supriatna, Jatna dan Edy Hendras. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.Ekasari, Riyadhul
Jannah, Erlina Dwi Tunggal, Anisa
Rizki D., Silvi Intan Kurnia, M.
Hirzul Amani, Nur Herta, M. Farid Affandi. 2009. Laporan Resmi Praktikum Nutrisi
Ikan. Surabaya : Program
Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.
Yulistyarin T., Esti Endah A., Nina Dwi Y.2000.
Jenis-jenis tanamanbuah yang Bermanfaat untuk Usaha Konservasi Lahan Kering. Di
dalam : Prosiding Seminar Hari Cipta
Puspa dan Satwa Nasional. Bogor, 5 November 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar