Entri Populer

Sabtu, 12 Mei 2012

ANALISIS PROKSIMAT DAN JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKAN PRIMATA DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)


PROXIMATE ANALYSIS AND FEED PLANTS SPECIES OF PRIMATES IN BALI BARAT NATIONAL PARK

Elsa Lisanti* dan Refirman Dj.**, Agus Trianto, Arief Septiyono, Lidya Stephani, Nurhayati, Rodhiah

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda 10, Rawamangun Jakarta13220. Telp/Fax (021)4894909

Abstract

This research was aimed at studying proximate analysis and feed plants species of primates in Bali Barat National Park. This research was conducted on May, 1st- 2nd 2011 which used descriptive method with purposive sampling, broad survey to know feed plants species of primates along Tegal Bunder, Puri Agung Negara Forest and Teluk Terima and literature study to know the proximate analysis.  There are two species of primates in Bali Barat National Park, Ebony Leaf Monkey  (Trachypithecus auratus) and Long-tailed macaque (Macaca fascicularis). Feeds that were found were 20 plants species, 9 of 20 plants found in plants eaten by the primates observed. The result of proximate analysis show that primates food plants generally contain water.

Keywords : Bali Barat National Park, feed plants, primates, proximate analysis





















ANALISIS PROKSIMAT DAN JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKAN PRIMATA DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)


Elsa Lisanti* dan Refirman Dj.**,Agus Trianto, Arief Septiyono, Rodhiah, Lidya Stephani, Nurhayati

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda 10, Rawamangun Jakarta13220. Telp/Fax (021)4894909

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis proksimat dan jens-jenis tumbuhan pakan primata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Penelitan ini dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Mei 2011 dengan menggunakan metode deskriptif teknik purposive sampling, teknik jalur untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan pakan primata di Hutan Tegal Bunder, Hutan Teluk Terima dan  Hutan Puri Agung serta studi literatur untuk mengetahui kandungan nutrisi dari jenis-jenis tumbuhan pakan primata. Terdapat dua jenis primata yang ditemukan di TNBB yaitu lutung (Trachypithecus auratus) dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Jenis-jenis tumbuhan pakan primata yang ditemukan sebanyak 20 jenis dengan 9 jenis tumbuhan yang secara langsung dilihat oleh peneliti dimakan oleh primata. Dari hasil analisis proksimat yang diperoleh, kandungan nutrisi yang paling banyak terdapat pada tumbuhan pakan yang dimakan oleh primata umumnya mengandung air.

Kata kunci : Analisis proksimat, primata, tumbuhan pakan, Taman Nasional Bali Barat




















PENDAHULUAN



Taman Nasional Bali Barat (TNBB) memiliki ekosistem yang lengkap dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu fauna endemik di TNBB yang mendapat cukup banyak perhatian karena peranannya yang sangat penting adalah primata.
Primata adalah salah satu kelompok satwa liar yang merupakan bagian dari keanekaragaman satwa liar yang dimiliki TNBB. Terdapat dua jenis primata di TNBB yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan lutung (Trachypithecus auratus) (Anonim, 2007).  Primata termasuk dalam kelompok satwa liar yang memiliki peranan penting dalam menyebarkan biji. Hal ini karena primata merupakan salah satu hewan yang memakan banyak jenis tumbuhan. Bagian yang dimakan dari tumbuhan pakannya juga beragam diantaranya daun, buah, pucuk atau tunas dan getah.
Dari keragaman tumbuhan dan variasi bagian tumbuhan pakan yang dimakan tersebut, maka ingin diketahui variasi kandungan nutrisi yang terkandung dalam setiap tumbuhan pakan primata. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan primata adalah dengan analisis proksimat. Untuk data kandungan nutrisi pakan primata dilakukan dengan studi literatur. Namun bila kandungan bahan pakan tersebut tidak terdapat pada literatur, maka perlu dilakukan analisa proksimat untuk dapat mengetahui kandungan gizi dalam bahan pakan tersebut (Ekasari, 2009). Dengan diketahuinya jenis-jenis dan kandungan nutrisi tumbuhan pakan alami primata maka dapat diketahui karakteristik pakan primata dilihat dari kandungan nutrisi di dalamnya. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi data penting dalam melakukan penelitian tingkat lanjut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-2 Mei 2011 di sekitar wilayah Tegal Bundar, Teluk Terima, dan Hutan Puri Agung,  TNBB. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik purposive sampling dan teknik jalur. Data yang dikumpulkan berupa jenis primata yang dijumpai, jenis-jenis tumbuhan yang dimakan primata, dan bagian-bagian tumbuhan yang dimakan oleh primata.
Untuk dapat mengetahui kandungan nutrisi pakan yang dimakan primata dapat diperoleh dari analisis proksimat dengan melakukan studi literatur. Data tumbuhan pakan diperoleh berdasarkan hasil pengamatan langsung dan dari wawancara dengan masyarakat lokal.


HASIL


Tabel 1. Lokasi dan Jumlah Kelompok Primata yang Ditemukan di TNBB
Lokasi
Jenis primata
Jumlah kelompok
Tegal Bunder
Macaca fascicularis
3
Trachypithecus auratus
2
Hutan Puri Agung
Macaca fascicularis
1
Trachypithecus auratus
1
Teluk Terima
Macaca fascicularis
2
Jenis primata yang ditemukan

Gambar 1. Trachypithecus auratus

Gambar 2. Macaca fascicularis

Tabel 2. Jenis dan Bagian Tumbuhan Pakan  Trachypithecus auratus
Spesies Tumbuhan
Bagian tumbuhan yang dimakan
Sumber lokasi
Sumber Informasi
Nama daerah
Nama ilmiah
Asem
Tamarindus indica
daun muda
Hutan Tegal Bundar
TP
Intaran
Azadirachta indica
buah
Hutan Tegal Bundar
LM
Kapuk
Ceiba pentandra
daun
Hutan Tegal Bundar
TP
Kemloko
Phylantus emblica
daun
Hutan Puri Agung
TP
Kendal
Cordia dichotoma
daun muda
Hutan Tegal Bundar
LM
Santen
Lannea corlomandelica
daun muda
Hutan Tegal Bundar
TP
Sonokeling
Dalbergia latifolia
daun muda
Hutan Tegal Bundar
TP
Talok
Grewia koordersiana
buah
Hutan Tegal Bundar
LM
Trenggulun
Protium  javanicum
buah
Hutan Tegal Bundar
LM
Walikukun
Schoutenia ovata
buah
Hutan Tegal Bundar
LM
Keterangan: TP = temuan peneliti   LM = laporan masyarakat



Tabel 3. Jenis dan Bagian Tumbuhan Pakan  Macaca fascicularis
Spesies Tumbuhan
Bagian yang dimakan
Sumber Lokasi
Sumber Informasi
Nama Daerah
Nama Ilmiah
Akasia
Acacia sp.
Buah
Hutan Puri Agung
TP
Asem
Tamarindus indica
Daun
Tegal Bunder
LM
Flamboyan
Delonix regia
Daun
Hutan Puri Agung
TP
Intaran
Azadirachta indica
Buah
Tegal Bunder
LM
Klampok
Eugenia javanica
Buah
Tegal Bunder
LM
Kalak
Cyathocalyx sumatranus
Buah
Tegal Bunder
LM
Kapasan
Thespesia lampas
kulit batang
Teluk terima
TP
Kemloko
Phylantus emblica
Buah
Tegal Bunder
TP
Kendal
Cordia dichotoma
Buah
Tegal Bunder
LM
Kengkeng
Melia sp.
kulit batang
Teluk terima
TP
Kepuh
Sterculia foetida
Buah
Tegal Bunder
LM
Lempeni
Ardisia humilis
Buah
Tegal Bunder
LM
Santen
Lannea corlomandelica
Getah
Hutan Puri Agung dan Tegal Bunder
TP
Sawo Kecik
Manilkara kauki
Buah
Tegal Bunder
TP
Sirsak
Annona muricata
Buah
Tegal Bunder
LM
Sonokeling
Dalbergia latifolia
Buah
Tegal Bunder
LM
Talok
Grewia koordesiana
Daun
Teluk terima
TP
Keterangan: TP = temuan peneliti   LM = laporan masyarakat

Tabel 4. Analisis Proksimat Jenis-jenis Tumbuhan Pakan
Jenis tumbuhan
kadar air (%)
Abu
(%)
Protein
(%)
Serat kasar
(%)
Lemak
(%)
BETN
(%)
Sawo Kecik (Manilkara kauki)1
75
0,4
0,5
1,6
1,1
21,4
Kemloko (Phyllantus emblica)2
13
3,72
3,2
18,8
0,65
42,45
Akasia (Acacia sp. )3
15
-
7,1
-
1,9
-
Talok  (Grewia koordersiana)4
77,8
1,14
0,384
4,6
1,56
17,9
Asem (Tamarindus indica )5
17,8
2.6
2
2,9
0,6
41,1
Kapasan (Thespesia lampas)6
77.4
3.79
2.53
5.57
0.01
-

1 Eko Budi Bowo Leksono. Kajian Umur Simpan Sawo Sukatali STI pada Penyimpanan Suhu Dingin. 2008.
2 K. R. Anilakumar, N. S Nagaraj. Reduction of hexachlorocyclohexane-induced oxidative and cytoxity in  rat liver by Emblica officinalis Gaertn. India : Biochemistry and Nutrition Dicipline, Defence Food Research Laboratory. 2006.
3 Wikipedian
4 Dewi Berlian. Buah Talok, Si Kecil manis yang bermanfaat. http://mama-ibuindonesia.blogspot.com/2011/02/buah-talok-si-kecil-manis-yang.html. (12 Mei 2011).
5 Titut Yulistyarini, Esti Endah Ariyanti dan Nina Dwi Yulia. 2000. Jenis-jenis Tanaman Buah Yang Bermanfaat Untuk Usaha Konservasi Lahan Kering. Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.
6 RB. Ach. Murtada, Djuwantoko, Kustono. Analisis Proksimat Pakan Kijang (Muntiacus muntjac Zimmermann) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Program Studi Ilmu Kehutanan Pascasarjana UGM. Agrosains 2002.  







PEMBAHASAN



Di kawasan Taman Nasional Bali Barat dapat dijumpai 2 (dua) jenis primata yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan lutung (Trachypithecus auratus) (Anonim, 2007). Dari hasil pengamatan, jenis primata yang ditemukan di TNBB adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan lutung (Trachypithecus auratus).
Penyebaran lutung (Trachypithecus auratus) di TNBB diketahui terdiri dari 40 group atau kelompok besar dan bisa dibagi menjadi 9 kawasan sebaran yakni di Teluk Kelor, Teluk Brumbun, Sawo Murni Lampu erah, Prapat Agung , Tegal Bunder, Sumber Rejo, Teluk Terima dan Gunung Klatakan (Anonim, 2007).
Dari hasil pengamatan, primata ditemukan di 3 tempat, yaitu di Tegal Bunder, Hutan Puri Agung Negara dan di Teluk Terima. Hal ini karena keterbatasan waktu penelitian sehingga  daerah yang diteliti hanya 3 tempat tersebut saja.

Jenis Pakan Primata
Pengamatan yang dilakukan selama dua hari menghasilkan 20 jenis tumbuhan pakan primata yang terdiri dari 9 jenis tumbuhan yang terlihat langsung dimakan oleh primata dan 11 tumbuhan yang dipastikan dimakan oleh primata berdasarkan laporan masyarakat. Dari total 20 jenis tumbuhan pakan tersebut, terdapat beberapa jenis tumbuhan yang dimakan oleh kedua primata yaitu Kapuk (Ceibapentandra), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Kemloko (Phylantus emblica), Santen (Lannea corlomandelica), Sawo kecik (Manilkara kauki) Talok (Grewia koordersiana), Flamboyan (Delonix regia), dan Kengkeng (Melia sp.).
Bagian tumbuhan yang umum di makan oleh lutung adalah daun. Menurut Supriatna dan Edy (2000), lutung memakan 50% berupa daun, 32% buah, 13% bunga dan sisanya bagian dari tumbuhan atau serangga. Sementara itu, monyet ekor panjang lebih banyak memakan buah. Monyet ekor panjang merupakan pemakan segala jenis (omnivora) namun komposisinya lebih banyak buah-buahan (60%), selebihnya berupa bunga, daun muda, biji, dan umbi (Supriatna dan Edy, 2000). Hal ini dikarenakan banyak tumbuhan yang sedang berbuah di sekitar area penelitian.

Kandungan nutrisi pakan primata
                Dari studi literatur hanya didapatkan kandungan nutrisi dari 6 jenis tumbuhan pakan primata. Namun karena keterbatasan waktu, kandungan nutrisi pada tumbuhan pakan yang belum diketahui dari studi literatur, tidak dapat dianalisis di laboratorium.
Kandungan air pada sawo kecik sebanyak 75%, kemloko 13%, akasia 65,91%, talok 77,8%,asem 17,8% dan kapasan 77,4%. Menurut Fortman et al. dalam Sari (2009), kebutuhan Macaca fascicularis akan air adalah 350-950 ml per hari. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan air per hari primata lebih banyak memakan buah yang mengandung banyak air. Selain itu, primata lebih banyak membutuhkan air dalam makanannya karena primata merupakan primata yang arboreal atau sebagian besar aktivitasnya dilakukan di atas pohon dan sangat jarang turun ke tanah. Air yang merupakan nutrisi penting bagi organisme termasuk primata lebih banyak terdapat di daerah terestrial. Untuk itulah, primata yang hidupnya arboreal lebih banyak memakan makanan yang mengandung air untuk memenuhi kebutuhannya akan air.
 Kadar abu dari sawo kecik sebesar 0,4%, kemloko 3,72%, talok 1,14%, asem 2,6%, dan kapasan 3,79%. Abu merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang terdapat dalam bahan. Dengan perkataan lain, abu merupakan total mineral dalam pakan.
                Kandungan protein kasar dalam zat makanan monyet berkisar antara 15-20% (Inglis dalam Sari, 2009). Namun dari hasil studi literatur didapatkan kadar protein pakan primata pada sawo kecik adalah 0,5% , kemloko 3,2% , akasia 26,5% , talok 0,384% , asem 2%, dan kapasan 2,53%. Yang berarti kadar protein yang dimakan berkisar 0,384-26.5%. Hal ini mungkin terjadi karena monyet membutuhkan kandungan lain dari tumbuhan yang dimakannya.
                Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat berperan penting bagi primata. Karena protein memegang peranan penting dalam fungsi struktur dan fisik semua organisme seperti perbaikan jaringan dan pemeliharaan tubuh, membentuk hormon dan enzim, sebagai protein globular dalam tubuh, sebagai protein kolagen dalam kulit dan membran, serat protein dalam otot dan jaringan otot. Kebutuhan protein bagi primata sangat bervariasi berdasarkan stadia hidupnya. Dimana pada stadia awal memerlukan kadar protein yang tinggi.
                Kadar serat kasar pada sawo kecik adalah 1,6%, kemloko 18,8%, talok 4,6 %, asem 2,9%, Kapasan 5,57%. Berdasarkan Inglis dalam Sari (2009), zat makanan monyet terdiri dari 2,25-5,5% serat kasar. Pada  kemloko didapatkan bahwa kandungan serat kasar yang dikonsumsi primata jumlahnya jauh lebih besar dari jumlah serat kasar yang dibutuhkan oleh primata berdasarkan penelitian Inglis dalam Sari (2009). Hal tersebut dimungkinkan karena primata tersebut tidak mengambil kandungan serat kasar yang dibutuhkan dari tumbuhan kemloko tetapi ada zat lain yang diambil dari kemloko.
                Kadar lemak yang terkandung pada tumbuhan pakan primata yaitu sawo kecik adalah 1,1%, kemloko 0,65%, akasia 1,9%, talok 1,56 %, asem 0,6%, kapasan 0,01%.  Dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi, sumber air metabolik, insulator, sebagai pelindung organ, sebagai carrier vitamin, dan bahan baku pembentukan hormon steroid. Sedangkan kadar BETN yang diperoleh yaitu sawo kecik adalah 21,4%, kemloko 42,45%,  talok 17,9%,  dan asem 41,1%. Menurut Suparjo (2010), BETN terdiri dari pati, gula, selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Pakan dengan BETN yang tinggi berarti pakan tersebut mudah dicerna dan mengandung energi tinggi, hal tersebut sesuai dengan teori berdasarkan Tillman et al (1991) dalam Rasmada (2008) yang menyatakan bahwa BETN mengandung pati yang mudah dicerna.  
               
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan diperoleh 20 jenis tumbuhan pakan primata, 9 jenis dari 20 jenis tumbuhan pakan tersebut merupakan tumbuhan yang teramati langsung sedang dimakan oleh primata, sedangkan sisanya merupakan hasil laporan masyarakat.
Kandungan nutrisi tumbuhan pakan primata berdasarkan analisis proksimat menunjukkan jumlah kandungan air, abu, serat kasar, protein, lemak, dan BETN. Kandungan air merupakan nutrisi yang paling banyak terkandung pada setiap tumbuhan pakan yang dikonsumsi oleh primata.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini dapat rampung tentunya dikarenakan banyak pihak yang turut membantu di dalamnya. Ucapan terimakasih kami berikan kepada Ibu Elsa Lisanti, M. Si dan Bapak Drs. Refirman Dj., M. Biomed selaku dosen pembimbing kami yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bli Dian (Boneng) yang telah setia menemani dalam setiap perjalanan penelitian kami serta berbagai pihak yanng tidak bisa kami sebutkan satu persatu.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Taman Nasional Bali Barat. Http://www.tnbalibarat.com/Tentang Kami _ Taman Nasional Bali Barat.html (28 Maret 2011).
Berlian, Dewi. 2011. Buah Talok, Si Kecil manis yang bermanfaat. http://mama-ibuindonesia.blogspot.com/2011/02/buah-talok-si-kecil-manis-yang.html. (12 Mei 2011)
Leksono, Eko Budi Bowo. 2008. Kajian Umur Simpan Sawo Sukatali ST1 Pada Penyimpanan Suhu Dingin. Skripsi. Bogor: Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Murtada, RB. Ach., Djuwantoko, Kustono. 2002. Analisis Proksimat Pakan Kijang (Muntiacus muntjac Zimmermann) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Program Studi Ilmu Kehutanan Pascasarjana UGM. Agrosains
Rasmada, Sada. 2008. Analisis Kebutuhan Nutrien Dan Kecernaan Pakan Pada Owa Jawa (Hylobates moloch) di Pusat Penyelamatan Satwa Gadog-Ciawi Bogor. Skripsi. Program Studi Ilmu           Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Suparjo. 2010. Analisis Bahan Pakan Secara Kimiawi: Analisis Proksimat & Analisis Serat. Jambi: Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Supriatna, Jatna dan Edy Hendras. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.Ekasari, Riyadhul Jannah, Erlina Dwi Tunggal, Anisa Rizki D., Silvi Intan Kurnia, M. Hirzul Amani, Nur Herta, M. Farid Affandi. 2009. Laporan Resmi Praktikum Nutrisi Ikan. Surabaya : Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.
Yulistyarin T., Esti Endah A., Nina Dwi Y.2000. Jenis-jenis tanamanbuah yang Bermanfaat untuk Usaha Konservasi Lahan Kering. Di dalam : Prosiding Seminar Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional. Bogor, 5 November 2000.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar